Kutuangkan perasaanku dalam : Layang Kanggo kabeh kader PII ( terutama Inyong "yang sedang berproses")
Ykh. Kanda / Yunda dimanapun berada..
JIKA PII DICINTA...
Jika PII dicinta..
Dimana telapak berpijak..
Kota Santri maupun prostitusi..
Istana maupun penjara..
hadapan sang sempurna maupun durjana..
selubung hawa cinta maupun angkara..
Disanalah peran kebaikan kau genggamkan..
Wahai kader PENGABDI KEMULIAAN...
Jika PII dicinta..
Senyum sinis habis terkikis..
Jiwa autis terhiris miris..
Berbaur tapi tak lebur..
Menyebar tapi tak bubar..
Fanatisme kebersamaan berpeluk mesra dalam perjuangan..
Disanalah Pesan persaudaraan kau Syiarkan...
Wahai kader PENGHEMBUS KEDAMAIAN...
Jika PII dicinta...
Disanalah cahaya mengurai warna...
Merah kau biarkan merekah..
Jingga kau biarkan berlaga..
Kuning kau biarkan mengiring..
Hijau kau biarkan berkilau ..
Biru kau biarkan beradu rindu..
Nila kau biarkan menyala..
Ungu kau biarkan mendayu kalbu..
Bersama tak harus sama..
Bersatu tak harus melebur padu..
Karna jalan sesat jelas tersurat..
dan jalan kebenaran jadi semua tujuan..
Disanalah pelangi menggerai diri..
Disanalah warna beriring sempurna..
Disanalah putih menjelma menghilang perih..
Disanalah hitam akan terkecam ancam..
Disanalah Rahmatan lil 'alamin kau pimpin...
Disanalah syair persatuan kau ukir..
Wahai kader PEREKAT UMAT
Wahai kader PENYATU TUJU..
Jika PII dicinta..
Segala hikmah ingin dijamah..
Segala harap ingin dilahap..
Segala waktu adalah ilmu..
Disanalah uraian kalimat kau resapkan kuat..
Disanalah kilauan cita kau tancapkan pula..
Wahai kader PENJAMAH HIKMAH..
Wahai Kader PERINDU ILMU..
Jika PII dicinta..
Ya.. jika PII dicinta..
Tak kan habis diurai kata..
jika PII dicinta..
Takan habis meski lapis terus dikikis..
dan jika PII dicinta...
Takan hilang meski dilayang berulang ulang..
Jika PII dicinta..
Kukatakan.. PII oh PII dikau kucinta..
Yang maha Tinggi lindungi PII..
serta jika PII dicinta..
Akan kulakukan apa yang terkatakan...
******************************
Saya rasakan bahwa selama hampir 2 tahun terakhir saya aktif di PII, telah mengajarkan saya makna-makna yang terkandung diatas.. yang sebelumnya belum pernah saya sadari keberadaanya.. meskipun beberapa organisasi sudah saya cicipi...
Di PII saya belajar untuk mengorientasikan segala tindakan dengan neraca kebaikan.. tak pernah pandang dimana, siapa, kapan, bagaimana, selama " apa " bersandar pada kebaikan.. maka disanalah saya harus turut berperan.. sekecil apapun,.. bahkan sekalipun ditempat yang tidak menerima kehadiran PII, selama itu baik.. maka PII berkata ,LALUKAN!!!
setelah aktif di PII saya juga belajar untuk menghilangkan seluruh simbol-simbol kebencian yang ada (tentunya dengan neraca kebaikan) seperti pandangn tajam, senyum sinis, aroma-aroma permusuhan..
Di PII warna-warna TIDAK dicampur, diaduk , dan disamakan (dalam segala hal) , sehingga warna hitam pun TAK PERNAH MENJELMA..
Di PII saya temukan juga budaya pelangi.. warna-warna dibiarkan beriringan tetapi dengan satu tujuan utama yang sama yaitu Izzul Islam wal Muslimin (yang pastinya jadi impian seluruh pergerakan Islam meski kadang di ungkapkan dengan diksi dan susunan ynag berbeda), sehingga yang muncul adalah putih yang suci. PII menghancur leburkan fanatisme golongan yang sebelumnya mempersempit cakrawala pengetahuan saya.. menghalangi saya berproses untuk terus mencari dan melangkah maju.
Sungguh banyak andil PII dalam mengubah konsep-konsep hidup saya ... menjadi fasilitator bagi saya dalam belajar berbagai hal.. memberikan kesempatan saya untuk merasakan manisnya perjuangan, memupus sedikit demi sedikit keegoisan saya dan kebutaan saya akan permasalahan umat yang sebenarnya berada dipundak generasi muda termasuk saya..
Terimakasih.
By
: Yunda. Eka Rofiyani
Sekretaris
Umum Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia kab. Magelang Periode 2012/2013
Komentar
Posting Komentar